SINTESIS ASPIRIN
TUJUAN :
1.
Membuat aspirin dalam skala labor
2.
Memahami dan mempelajari reaksi yang terjadi
DASAR TEORI
Aspirin adalah asam organik lemah yang unik diantara obat-obat AINS
dalam asetilasi (dan juga inaktivasi) siklo-oksigenase irreversible. Aspirin
cepat dideasetilasi oleh esterase dalam tubuh, menghasilkan salisilat yang
mempunyai efek anti-inflamasi, antipiretik dan atau analgesik. Efek antipiretik
dan anti-inflamasi salisilat terjadi karena penghambatan sintesis prostaglandin
di pusat pengaturan panas dalam hipotalmus dan perifer di daerah target (Mycek,
2002).
Aspirin bersifat analgesik yang efektif sebagai penghilang rasa sakit.
Selain itu, aspirin juga merupakan zat anti-inflammatory, untuk mengurangi
sakit pada cedera ringan seperti bengkak dan luka yang memerah. Aspirin juga
merupakan zat antipiretik yang berfungsi untuk mengurangi demam. Tiap tahunnya,
lebih dari 40 juta pound aspirin diproduksi di Amerika Serikat, sehingga rata-rata
penggunaan aspirin mencapai 300 tablet untuk setiap pria, wanita serta
anak-anak setiap tahunnya. Penggunaan aspirin secara berulang-ulang dapat
mengakibatkan pendarahan pada lambung dan pada dosis yang cukup besar dapat
mengakibatkan reaksi seperti mual atau kembung, diare, pusing dan bahkan
berhalusinasi. Dosis rata-rata adalah 0.3-1 gram, dosis yang mencapai 10-30
gram dapat mengakibatkan kematian (Austin, 1984).
Pembuatan aspirin sintesis dapat dibagi menjadi dua, yaitu (Fessenden,
1990):
1.
Sintesa Aspirin menurut Kolbe.
Pembuatan asam salisilat dilakukan dengan Sintesis Kolbe, metode ini ditemukan
oleh ahli kimia Jerman yang bernama Hermann Kolbe. Pada sintesis ini, sodium
phenoxide dipanaskan bersama CO2 pada tekanan tinggi, lalu ditambahkan asam
untuk menghasilkan asam salisilat. Asam salisilat yang dihasilkan kemudian di
reaksikan dengan asetat anhidrat dengan bantuan asam sulfat sehingga dihasilkan
asam asetilsalisilat dan asam asetat.
2.
Sintesa Aspirin Setelah
Modifikasi Sintesa Kolbe oleh Schmitt.
Larutan sodium phenoxide masuk ke dalam revolving heated ball mill yang memiliki tekanan vakum dan panas (130 oC). Sodium phenoxide berubah menjadi serbuk halus yang kering, kemudian dikontakkan dengan CO2 pada tekanan 700 kPa dan temperatur 100 oC sehingga membentuk sodium salicylate. Sodium salicylate dilarutkan keluar dari mill dan lalu dihilangkan warnanya dengan menggunakan karbon aktif. Kemudian ditambahkan asam sulfat untuk mengendapkan asam salisilat, asam salisilat dimurnikan dengan sublimasi. Untuk membentuk aspirin, asam salisilat di reflux bersama asetat anhidrat di dalam pelarut toluene selama 20 jam. Campuran reaksi kemudian di dinginkan dalam tangki pendingin aluminium, asam asetilsalisilat mengendap sebagai kristal besar. Kristal dipisahkan dengan cara filtrasi atau sentrifugasi, dibilas, dan kemudian dikeringkan.
Larutan sodium phenoxide masuk ke dalam revolving heated ball mill yang memiliki tekanan vakum dan panas (130 oC). Sodium phenoxide berubah menjadi serbuk halus yang kering, kemudian dikontakkan dengan CO2 pada tekanan 700 kPa dan temperatur 100 oC sehingga membentuk sodium salicylate. Sodium salicylate dilarutkan keluar dari mill dan lalu dihilangkan warnanya dengan menggunakan karbon aktif. Kemudian ditambahkan asam sulfat untuk mengendapkan asam salisilat, asam salisilat dimurnikan dengan sublimasi. Untuk membentuk aspirin, asam salisilat di reflux bersama asetat anhidrat di dalam pelarut toluene selama 20 jam. Campuran reaksi kemudian di dinginkan dalam tangki pendingin aluminium, asam asetilsalisilat mengendap sebagai kristal besar. Kristal dipisahkan dengan cara filtrasi atau sentrifugasi, dibilas, dan kemudian dikeringkan.
Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut:
2C6H5ONa +
2H2O à
2C6H5OH + 2NaOH
Phenol Sodium Phenoxide
ONaC6H4COONa + C6H5OH à
2C6H5ONa + CO2
Sodium salicylate
OHC6H4COOH + Na2SO4 à ONaC6H4COONa
+ H2SO4
Asam salisilat
OHC6H4COOCH3 +
H2O à
OHC6H4COOH + (CH3CO)2O
Asetat anhidrid Aspirin
Berdasarkan proses ini, untuk menghasilkan 1 ton asam salisilat, dibutuhkan
phenol 800 kg, NaOH 350 kg, CO2 500 kg, Seng 10 kg, Seng Sulfat 20 kg, dan
karbon aktif 20 kg.
Aspirin dalam bentuk
tablet mengandung asam asetilsalisilat 0,5 g. Dimaksudkan untuk mengatasi
segala rasa sakit terutama sakit kepala dan pusing, sakit gigi, pegal linu dan
nyeri otot, demikin juga pilek, indfluenza dan demam. Efek terapeutik aspirin,
menghambat pengaruh dan biosintesa dari pada zat-zat yang menimbulak rasa
nyeri, demam dan peradangan (prostaglandin, kinin), days keria antipiretik dan
analgetik dari pada aspirin diperkuat oleh pengaruhnya langsung terhadap
susunan saraf pusat (Dirjen POM, 1979).
METODOLOGI PERCOBAAN
Bahan yang Digunakan
1. Asam salisilat
2. Asam asetat glacial
3. Aquades
Alat yang Digunakan
1. Beker gelas
2. Corong
3. Erlenmeyer
4. Gelas arloji
5. Spatula
6. Kertas saring
7. Cawan keramik
8. Pemanas elektrik
9. Timbangan elektrik
10. Pipet tetes
11. Gelas ukur
PROSEDUR KERJA
a. Masukkan asam salisilat sebanyak 2,5
gram kedalam erlenmeyer dan tambahkan 2,5 ml asetat glsial serta 3-4 tetes asam
sulfat pekat.
b. Goyang-goyangkan labu agar zat tercampur
baik (lakukan dalam lemari asam).
c. Panaskan diatas penangas air pada
temperatur 50-60 oC sambil diaduk selama 15 menit.
d. Biarkan campuran menjadi dingin pada suhu
kamar, aduk sekali-sekali.
e. Tambahkan 37,5 ml aquadest, aduk
dengan sempurna.
f. Didinginkan selanjutnya saring
endapan dengam pompa penghisap/vakum
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Percobaan
Sintesis Aspirin
Massa Asam Salisilat
(gram)
|
Volume Asam Asetat Glasial (ml)
|
Volume H3PO4
|
Massa Aspirin
(gram)
|
2,5
|
2,5
|
5 tetes
|
3,5
|
Aspirin dapat dibuat
dengan cara mereaksikan asam salisilat dan asetat anhidrat yang juga
menghasilkan hasil sampingan berupa asam asetat. Pembuatan aspirin biasanya disebut dengan reaksi
Acetylasi. Reaksi Acetylasi dapat terjadi cepat dengan bantuan katalis berupa
Asam Sulfat pekat. Selain ditambah
katalis, reaksi ini juga dilakukan pada air yang dipanaskan agar mempercepat
tercapainya energi aktifasi. Sedangkan pendinginan dimaksudkan untuk membentuk
kristal, karena ketika suhu dingin, molekul-molekul aspirin dalam larutan akan
bergerak melambat dan pada akhirnya terkumpul membentuk endapan.
Pada
proses pembentukan aspirin, pertama-tama dicampurkan 2,5 gram asam salisilat, 2,5 ml asetat glasial, dan 3-4 tetes asam sulfat
pekat didalam labu erienmeyer. Setelah itu, labu digoyang-goyangkan di dalam
lemari asam agar zat tercampur sempurna dan menghasilkan campuran berwarna
bening. Labu didih dipanaskan diatas penangas air pada temperatur 50-60 oC
sambil diaduk selama 15 menit. Campuran dibiarkan dingin pada suhu kamar tetapi
tetap aduk sekali-sekali. Kemudian, campuran ditambah dengan 40 ml aquadest dan
diaduk sempurna yang membentuk 2 lapisan
pada campuran. Campuran didinginkan dan menghasilkan endapan berwarna putih.
Selanjutnya, saring endapan, maka akan didapat aspirin.
Dari hasil pratikum dengan skala lab yang dilakukan, diperoleh
Aspirin yang dihasilkan dari 2.5 gr asam salisilat adalah sebanyak 3,5 gr
KESIMPULAN
1. Aspirin dapat dibuat dari asam salisilat dan asam asetat anhidrat
denganbantuan asam sulfat pekat sebagai katalis.
2. Proses dilakukan dengan memperhatikan suhu pemanasan yang sesuaiyaitu
antara suhu 50-60oC
3. Aspirin yang
dihasilkan dari 2.5 gr asam salisilat adalah sebanyak 3,5 gr
DAFTAR PUSAKA
Fessenden
& Fessenden. 1986.Kimia Organik Jilid 2 Edisi 3. Penerbit Erlangga: Jakarta
Wikipedia. (2013, April 18). Aspirin.
Retrieved from Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Aspirin.
0 komentar:
Posting Komentar